Batas plastisitas tanah adalah
kadar air (water content) yang dinyatakan dalam persen (%) terhadap massa tanah
kering oven. Batas plastisitas ini merupakan batas antara keadaan plastis
dengan semi solid dari tanah. Kadar air pada batas ini dianggap terjadi pada
kadar air pada batas ini dianggap terjadi pada kadar air terendah dimana tanah
dapat digelintir menjadi suatu gelintiran tanah berdiameter 1/8 inch (3,2 mm)
tanpa menjadikan gelintiran-gelintiran tanah tersebut menjadi putus.
· Evaporating
dish (cawan), suatu
cawan porselin beriameter 4,5 inch (114,3 mm).
· Spatula
(pisau pengaduk), pisau baja panjang sekitar 3 inch (76,2 mm) dan lebarnya sekitar ¾ inch (19,0
mm).
· Surface
for rolling (landasan penggelintir), alat ini merupakan pelat kaca yang dikasarkan
(ground glass plate) atau boleh juga selembar kertas yang atau tanpa berglasur.
· Container, merupakan suatu cawan kecil
biasanya bertutup untuk mencegah penguapan selama penimbangan.
· Timbangan
(balance), Ketelitian 0,01 gram.
Sample
· Bila
hanya dikehendaki batas plastis saja, maka cukup diperlukan sekitar 15 gram
sample yang lolos ayakan No. 40 (0,425 mm) yang diperoleh menurut ASTM Methode
D.421 Dry Preporation of Solil Sample for Particle-Size Analysis and
Determination of Soil Constants. Masukkan sample kering angin kedalam
evaporating dish (cawan) dan aduk merata dengan air suling sampai menjadi massa
yang plastis dan dengan mudah dapat dibentuk seperti bola. Dari bola tanah
diambil sample sekitar 8 gram.
· Jika
dikehendaki batas cair dan batas plastis, maka dapat diambil sample sebanyak
kira-kira 8 gram dari sample yang disiapkan menurut ASTM Method D.423, Test for
liquid limit of soils. Ambil sample dari pasta tanah yang cukup plastis
sehingga dengan mudah dapat dibentuk seperti bola tanpa menimbulkan
lekatan/lekatan pada jari tangan bila pasta tersebut ditekan dengan jari. Bila
sample diambil sebelum test liquid limit selesai, maka sample perlu dibiarkan
dulu agar menguap sampai cukup kering sehingga dapat digelintiri menjadi 1/8
inch (3,2 mm).
Prosedur
· Remas
sample 8 gram tersebut menjadi bentuk elipsoid. Gelintir dengan jari-jari serta
pelat kaca/kertas sehingga berbentuk gelintiran panjang dengan diameter merata.
Kecepatan penggelintiran adalah 80-90 strokes/menit. Satu stroke adalah
gerakkan kedepan dan kebelakang sampai posisi semula.
· Bila
diameternya telah mencapai 1/8 inch (3,2 mm), patahkan gelintiran tanah
tersebut menjadi 6-8 potong. Satukan kembali dan diremas dengan jari-jari kedua
tangan sehingga membentuk elipsoid dan gelintir kembali sampai diameter 1/8
inch (3,2 mm), hal seperti ini diulang-ulang terus sampai gelintiran tanah
tidak bertambah panjang dan diameternya 1/8 inch (3,2 mm), biasanya diikuti
gelintiran tanah menjadi retak-retak.
· Kumpulan
gelintiran-gelintiran tanah tersebut kedalam cawan dan ditimbang beratnya.
Usahakan waktu penimbangan berlangsung cepat agar tidak timbul penguapan pada
sample. Sesudah ditimbang sample dioven sehingga beratnya tetap pada temperatur
2300 ± 90 F (1100 ± 50 C) dan
ditibang lagi, sehingga dapat diketahui berat air yang dikandungnya.
Hitungan
· Batas
plastis (plastis limit) adalah kadar air yang dinyatakan dalam persen (%)
terhadap berat kering oven tanah sebagai berikut:
Plastic limit = ((massa
air)/(massa tanah kering oven)) x 100%
· Indeks
plastisitas (plasticity index) adalah selisih antara batas cair dan batas
plastisnya.
Indeks plastisitas (PI) = batas cair (LL) - batas plastis (PL).
· Laporkan
selisih seperti tersebut diatas sebagai indeks plastisitas, kecuali bila
terjadi hal-hal sebagai berikut :
> Bila
batas cair atau batas plastis tak dapat ditentukan, maka indeks plastisitas
dinyatakan sebagai NP (non plastic).
> Bila
tanah banyak mengandung pasir, maka test batas plastis (plastic limit) harus
dilaksanakan sebelum penentuan batas cair dilakukan. Bila batas plastis tanah
tidak dapat ditentukan maka dapat dilaporkan batas cair dan batas plastis
sebagai NP.
> Bila
batas plastis sama dengan atau lebih besar dari batas cair, maka batas plastis
dinyatakan sebagai NP.
Sumber :
ASTM