Monday, May 30, 2016

Konstruksi Turap

Turap (sheet pilling) dapat dipakai sebagai bangunan penahan tanah, penahan air, ataupun keduanya. Pemakaian konstruksi turap bertujuan untuk mencegah longsoran tanah di sekitar galian maupun untuk mencegah rembesan air.
Gambar 1. Contoh Konstruksi Turap
(Sumber : Google.com)
Untuk perhitungan stabilitas turap, perlu diperhatikan berbagai gaya yang mengenainya yaitu gaya horisontal maupun gaya vertikal. Gaya horisontal yang bersifat mendorong disebut tekanan tanah aktif, sedang yang bersifat menahan disebut tekanan tanah pasif. 
Pemasangan turap (sheet pilling) sering dipakai dalam pekerjaan sementara, sementara tebing galian dan bendungan elak. Namun, turap seringkali digunakan untuk struktur penahan tanah di pelabuhan-pelabuhan. Pemakaian turap dimaksudkan untuk mencegah kelongsoran tanah disekitar galian maupun mencegah rembesan air. Pada konstruksi turap, kekuatan konstruksi ditentukan oleh kedalaman fondasi turap dan bahan turap.

A. Turap Kantilever
Stabilitas turap kantilever sepenuhnya ditahan oleh tekanan tanah pasif di muka dinding. Turap ini biasanya digunakan untuk kedalaman galian yang sedang, karena penampang turap yang dibutuhkan bertambah bila kedalaman galian bertambah akibat momen lentur yang timbul. Pergeseran arah lateral relatif besar, pada pemakaian turap kantilever. Dinding turap kantilever bila dipancang ke dalam tanah lanau atau lempung dapat berotasi pada titik ujung bawah turap. Tekanan tanah pasif bekerja pada bagian depan turap, yaitu ujung bawah sampai permukaan galian.

A.1. Turap Kantilever pada Tanah Granuler
Diagram tekanan tanah pondasi turap di tanah granuler homogen, dapat dilihat pada gambar 2. Bila tanah berlapis-lapis, maka diagram tekanan tanah akan berbeda, namun prinsip hitungan sama.
Gambar 1. Diagram Tekanan tanah Turap Kantilever dalam Tanah Granuler Homogen
(Sumber : Mekanika Tanah II, Hary Christady) 
Bila turap terletak dalam tanah granuler (permeabilitas besar), maka dapat diasumsikan muka air tanah mempunyai ketinggian yang sama di bagian depan dan belakang turap. Maka, distribusi tekanan (beserta pengaruh beban merata dan lain-lainnya) dapat ditentukan dari nilai Ka dan Kp. Bila faktor aman diperhitungkan, maka dipilih salah satu dari 2 (dua) kemungkinan:
1. Mereduksi Kp (sampai 30%-50%)
2. Menambah penetrasi kedalaman antara 20% - 40%. hal ini akan       memberikan faktor aman sebesar kurang lebih 1,5-2,0.

Sumber: 
Rekayasa Pondasi Teori dan Penyelesaian Soal. Bambang Surendro. Graha Ilmu
Mekanika Tanah II. Hary Christady Hardiyatmo. Gadjah Mada University Press



No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya, mari terus berkarya